Senin, 06 April 2015

Desa Les Buleleng di Pulau Bali, Menikmati Panorama yang Tenang Khas Pedesaaan Bali

Tinjauan Lokasi




Desa Les Buleleng di Pulau Bali, Menikmati Panorama yang Tenang Khas Pedesaaan Bali - Jauh dari rentetan hotel berbintang, restoran elegan, padatnya jalan raya, hiburan malam, maupun titik berselancar, ada kedamaian yang di tawarkan di lokasi Bali sisi utara. Itu berbentuk desa prima untuk maksud ekowisata serta budaya. Desa Les namanya, belokasi di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, desa ini adalah salah satu dari 51 desa pesisir yang ada di sembilan kecamatan Buleleng. Dapat dipikirkan berapakah besar kekayaan laut yang dipunyai lokasi ini.

Nelayan Desa Les sebagian besar mencari ikan hias untuk menghidupi keluarga mereka mulai sejak kian lebih 30 th. lantas. Awalannya alat yang dipakai berbentuk jaring, lantas berpindah memakai potas atau bius untuk tingkatkan kekuatan mencari ikan bersamaan banyak keinginan ikan hias. Oleh lantaran potas dapat dibuktikan mengakibatkan 70 % terumbu karang di Desa Les rusak, pada akhirnya mereka pelajari langkah tangkap ikan yang ramah lingkungan.

Digagas oleh Yayasan Bahtera Nusantara pada awal 2000, nelayan Desa Les dibekali perlakuan menangkap ikan memakai jaring penghalang serta jaring kecil, dan dibantu oleh suatu ember. Kecemasan nelayan bahwa hasil tangkapan bakal menyusut lantaran cara baru ini, nyatanya tak dapat dibuktikan. Bahkan juga ikan hias yang didapat mempunyai kwalitas yang jauh sebaiknya, tingkat kematiannya juga rendah. Lihat prospek baik itu, semua nelayan Desa Les berangsur-angsur meninggalkan langkah tangkap potas serta membuat grup nelayan Mina Bhakti Soansari yang melarang keras pemakaian potas.

Desa Les pantas jadi ide serta dikenang kearifan lokalnya lantaran menaungi orang-orang-masyarakat yang menghormati alam. Saat ini desa wisata ini adalah tempat menyelam yang menarik. Terumbu karang yang dulu rusak saat ini sudah tumbuh jadi barisan hard serta soft coral yang indah, ikan-ikan yang cantik juga kembali berdatangan untuk menghiasi alam bawah lautnya.

Bukan sekedar penghasil ikan hias, nelayan disana juga berusaha keras membuahkan garam yang telah diekspor ke Jepang, Australia, serta Amerika. Desa Les mempunyai sekira 20 petani yang berperan menghasilkan beberapa ratus ton garam di Kabupaten Buleleng. Cuma di kabupaten ini dapat, garam di produksi dengan bentuk piramida yang unik.

Mengupas Desa Les dari segi budaya juga tidak kalah menarik. Diantara banyak desa di Bali, Les adalah salah satu yang masih tetap melestarikan upacara pemakaman metuun, meskipun beberapa kecil telah memakai kebiasaan ngaben. Metuun menurut orang-orang setempat datang dari kata tuwun dengan awalan ma, berarti menghadap turun. Dalam soal ini yang ditujukan yaitu tak melihat ke kanan serta ke kiri, ke depan atau ke belakang. Orang-orang Les memaknainya juga sebagai upacara yang dilangsungkan sesederhana mungkin saja.

Upacara metuun biasanya mengambil saat yang sama juga dengan ngaben, cuma saja terdapat banyak sistem yang dijauhi, tempat penyelenggaraannya juga umumnya cukup di pekarangan rumah. Ciri paling utama metuun yaitu memakai babi jantan juga sebagai sisi dari seserahan banten bebangkit, fungsinya untuk memanggil hadirnya Hyang Pitara. Metuun tak memakai bade atau rangka menara yang ada pada upacara ngaben.

Kegiatan



Desa Les Buleleng di Pulau Bali, Menikmati Panorama yang Tenang Khas Pedesaaan Bali - Pesisir pantai di Desa Les tidaklah tempat yang dipenuhi turis-turis, kursi enjoy, maupun pedagang yang tawarkan bermacam makanan serta minuman. Anda cuma bakal merasakan ombak dengan nada tenang yang terkadang memercik bila terhempas batu-batu. Pinggiran pantai dihiasi pohon palem serta perahu nelayan tradisional khas Bali. Waktu senja, perahu-perahu itu bakal membuat siluet indah bertatapan segera dengan garis cakrawala, janganlah lewatkan mengabadikan peristiwa itu dengan kamera Anda. Anda bisa turut pelajari proyek penyelamatan terumbu karang yang dikerjakan oleh nelayan, lewat cara berenang maupun snorekeling untuk menilik segera kehidupan bawah lautnya.

Desa Les masih tetap mempunyai komune budaya yang aktif, Anda dapat berkunjung ke Pura Puseh, Pura Dalam Meraje Pati serta Pura Bale Agung di waktu-waktu spesifik untuk lihat kebiasaan upacara. Pura Puseh adalah pusat tempat peribadatan untuk banyak desa, Pura Dalam Meraje Pati kerap dipakai untuk pemakaman, sesaat Pura Bale Agung sering digunakan untuk pertemuan sosial masyarakat desa setempat.

Rasakan damainya alam Desa Les dalam perjalanan hiking di selama lereng Gunung Batur serta Rimba Bangli, disana ada Air Terjun Yeh Mampeh atau yang lebih akrab dimaksud Air Terjun Les. Yeh Mampeh berarti air terbang lantaran ketinggian air terjun itu meraih 30 mtr..

Transportasi

Desa Les Buleleng di Pulau Bali, Menikmati Panorama yang Tenang Khas Pedesaaan Bali - Desa Les terdapat di timur Kabupaten Buleleng, sekira 38 km. dari Kota Singaraja serta 50 km. dari lokasi Lovina. Rute paling cepat dari Denpasar menuju ke sini yaitu melalui Ubud, Anda bakal terlepas dari jalan raya yang repot di selatan Bali serta beralih rasakan udara yang sejuk di lokasi Gunung Batur. Perjalanan dilanjutkan menuju arah Kintamani serta saat melalui Desa Lateng, ikuti sinyal yang menujukkan ke arah Bondalem. Dari situ Anda bakal merasakan perkebunan cengkeh serta jeruk, lalu menuruni pegunungan menuju lokasi Tejakula di mana Desa Les ada. Alternatif lain yaitu lewat Kota Singaraja, anda bisa sekalian berkunjung ke sebagian obyek wisata menarik seperti Kebun Raya Eka Karya (Bedugul Botanical Garden), Air Terjun Git-Git, Pemandian Air Sanih, serta ada banyak lagi.


Akomodasi



Anda dapat bermalam di hotel-hotel di seputar Tejakula, di bawah ini sebagian salah satunya di bawah ini.


Bali Alam Anda Hotel
Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula
Telephone : 081338606524


Bali Mandala Resort Hotel
Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula
Telephone : 0362-28508

Gaia Oasis Hotel
Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula
Telephone : 0362-28428

Spa Village Resorts Hotel
Desa Tembok, Kecamatan Tejakula
Telephone : 0362-32022, 081338566692

Tidak ada komentar:

Posting Komentar