Jumat, 10 April 2015

Pura Pulaki di Pulau Bali, Pura Indah dengan Panorama Tebing Berbatu

Tinjauan Lokasi



Pura Pulaki di Pulau Bali, Pura Indah dengan Panorama Tebing Berbatu - Pura Agung Pulaki yaitu salah satu pura dengan aura religius yang ditemani keindahan alam memukau. Tempatnya ada diatas tebing berbatu menghadap segera ke laut dengan panorama sekitanya menawan serta berlatar belakang bukit berbatu terjal. Pura suci ini terdapat di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Propinsi Bali, tempatnya cukup strategis karena ada di tepi Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk.

Berjarak sekira 53 km. di samping barat Kota Singaraja, pura ini sering disinggahi umat Hindu Bali yang akan bersembahyang waktu kebetulan mereka melalui dari Gilimanuk menuju Singaraja atau demikian sebaliknya. Terkecuali berperan juga sebagai tempat beribadah pada Sanghyang Widhi, Pura Pulaki juga jadi tempat pemujaan untuk keagungan jiwa Sri Patni Kaniten yang sudah meraih moksa. Sri Patni Kaniten meraih moksa karena ajaran pengetahuan keparamarthan yang bisa dengan gampang ia tekuni dari Danghyang Nirartha. Lantaran dapat kuasai pengetahuan itu sampai meraih moksa, Sri Patni Kaniten dipuja juga sebagai dewa serta dikira juga sebagai Bhatari Dalam Ketut. Berdasar pada tinjauan sejarahnya, pendirian Pura Pulaki berkenaan dengan juga Pura Dalam Melanting dalam soal tirthayatra dari Danghyang Nirartha. Pendirian pura yang termasuk juga sebagai Pura Kahyangan Jagat serta Dang Kahyangan itu diprediksikan pada saat pemerintahan Raja Gelgel, Dalam Waturenggong (1460-1552 M).

Diluar itu, Pura Pulaki yang letaknya tak bagitu jauh dengan Pura Melanting dikira juga sebagai predana-purusa atau juga sebagai tempat pemujaan untuk memohon kemakmuran ekonomi. Tidak tidak sering orang yang datang ke pura ini yaitu pedagang atau entrepreneur.

Penyungsung pura ini terdiri atas 42 desa kebiasaan serta desa yang lain yang ada di Kecamatan Gerokgak serta Seririt. Pura Pulaki disebut-sebut juga sebagai pusat pura Melanting di Bali, dengan enam Pura Pesanaakannya, yakni Pura Melanting, Pura Pegaluhan, Pura Pabean, Pura Kerta Kawat, Pura Taman, serta Pura Pemuteran. Ke enam pura itu ada berdekatan dengan Pura Pulaki.

Di Pura Pulaki yang teramat dijaga kesuciannya ini ada tempat yg tidak bisa asal-asalan dimasuki bahkan juga oleh pemangku kebiasaan sekalipun. Tempat itu yaitu pelinggih paling utama yang dimaksud dengan Utamaning Mandala. Untuk melindungi kesuciannya, tempat ini mesti bebas dari cakar atau injakan kaki. Cuma pada acara atau upacara spesial saja—misalnya upacara ngeteg linggih jadi pelinggih paling utama itu bisa dimasuki. Pura ini dapat diakui adalah warisan zaman prasejarah dipandang dari tata letak serta susunan pura yang sama dengan bentuk bangunan fasilitas pemujaan orang-orang prasejarah. Sangkaan ini diperkuat dengan diketemukannya sebagian alat perkakas yang terbuat dari batu berupa batu picisan, kapak serta yang lain pada 1987.

Kegiatan



Pura Pulaki di Pulau Bali, Pura Indah dengan Panorama Tebing Berbatu - Pura Agung Pulaki ada di lokasi yang strategis, yakni di pinggir Jalan Raya Singaraja - Gilimanuk. Oleh karena itu, pura ini sering disinggahi pedagang serta entrepreneur dan orang-orang yang lain yang kebetulan melalui jalur itu. Mereka bersembahyang memohonkan kemakmuran ekonomi serta kelancaran usaha perdagangan.

Terdapat diatas tebing yang menghadap segera ke lautan terlepas, pura ini terang mempunyai panorama memesona. Aura sakral telah bakal menyongsong tiap-tiap pengunjung waktu mengambil langkah masuk ke pura yang mempunyai jaba tengah serta ornamennya terbuat dari batu berwarna hitam. Debur ombak dari kejauhan sesekali terdengar serta menaikkan situasi sendiri di pura ini. Batuan lava berwarna hitam menguasai warna bangunan termasuk juga gerbang masuknya. Gerbang megah ini di bangun th. 1983 serta diresmikan dengan lakukan upacara spesial. Seperti perihal beberapa besar pura di Bali, Pura Agung Pulaki terbagi dalam 3 halaman, jaba, halaman luar, jaba tengah, halaman tengah (jeroan), serta halaman paling utama.

Berkunjung ke pura ini waktu bln. purnama bakal menyuguhkan panorama serta situasi sendiri di mana beberapa pemeluk Hindu Bali kenakan sarung berwarna-warni datang dari beragam daerah di Bali. Mereka bersembahyang memohonkan kemakmuran serta kesejahteraan. Wisatawan yang datang diperbolehkan untuk masuk ke kompleks dengan mematuhi sebagian ketentuan, salah satunya kenakan sarung serta membayar beberapa kecil donasi untuk pura. Waktu masuk pura, berhati-hatilah dengan kera yang terdapat banyak di pura suci ini yang juga adalah rumah untuk mereka. Yakinkan Anda tak membawa makanan serta jagalah barang bawaan Anda dengan baik supaya tak diambil kera-kera itu.

Juga sebagai pura yang disebut pusat Pura Melanting di Bali, pura ini berdekatan pura-pura pesanakannya. Bisa disebutkan bahwa pura pesanakannya itu melingkari Pura Agung Pulaki dengan jarak semasing sekira 1, 5 km. Ketika perayaan hari lagi tahunnya (odalan), jadi keseluruhnya lingkungan pura-pura itu adalah satu kesatuan upacara. Hal semacam ini bermakna sesudah lakukan sembahyang serta pemujaan di Pura Pulaki, beberapa jemaat juga mesti bersembahyang serta lakukan pemujaan dan persembahan di pura-pura pesanakannya.

Dari ke enam pura pesanakannya, ada Pura Melanting yang bisa Anda sambangi lantaran tampak lebih megah sesudah lewat step renovasi. Tidak sama dengan Pura Agung Pulaki yang ada di tepi jalan raya, Pura Melanting ada agak masuk ke, melewati hutan-hutan kecil serta rumah-rumah masyarakat. Walau demikian janganlah cemas, jalan masuk menuju pura ini cukup baik serta ada tempat parkir yang luas untuk mobil atau bus yang Anda tumpangi. Pura Melanting umumnya jadi tempat sembahyang atau pemujaan terkait dengan kemakmuran ekonomi, terutama perdagangan. Tidak heran pura ini sering dikunjungi beberapa pedagang atau entrepreneur yang spesial datang bersembahyang.

Transportasi

Pura Pulaki di Pulau Bali, Pura Indah dengan Panorama Tebing Berbatu - Pura Agung Pulaki berjarak sekitar 132 km dari ibu kota Denpasar, lewat jalur Denpasar–Bedugul–Singaraja. Pura ini ada pas di tepi Jalan Raya Singaraja-Gilimanuk hingga sangatlah gampang diraih dengan berkendara. Ada ruang parkir luas untuk pengunjung pura.

Dari Singaraja, Pura Agung yang makin megah sesudah direnovasi ini berjarak sekira 53 km samping barat Singaraja atau berjarak sekira 30 km. dari Seririt. Dari Pantai Lovina, pura ini ada sejauh 40 km dari samping Barat pantai cantik ini. Sesaat dengan Desa Pemuteran yang populer dengan keindahan serta usaha pelestarian taman bawah lautnya, pura ini berjarak 10 km..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar